Buka mata, buka telinga, tuk kenali dunia

Rabu, 20 Januari 2010

MENUNJUKKAN LARUTAN ASAM, BASA, DAN NETRAL

I. Topik
Menunjukkan larutan asam , larutan basa, dan larutan netral

II. Tujuan
Membedakan larutan asam, larutan basa, dan larutan netral dengan indikator kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.

III. Alat dan Bahan
Air suling
Larutan cuka
Air kapur
Pipet
Pelat tetes
Kertas lakmus merah
Kertas lakmus biru
Tabung reaksi

IV. Langkah Percobaan
1. Meletakkan kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru pada pelat tetes.
2. Meneteskan air suling pada kertas lekmus merah dan lakmus biru.
3. Mengamati perubahan yang terjadi pada kertas lakmus.
4. Mengulangi kegiatan 2 dan 3 secara bergantian dengan menggunakan larutan cuka, selanjutnya menggunakan air kapur.



V. Kajian Teori
Berdasarkan larutan asam dan basa, larutan dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan bersifat netral. Selain rasa masam pada asam, dan rasa pahit pada basa, tidaklah bijaksana untuk menunjukkan keasaman atau kebasaan dengan cara mencicipinya, karena banyak diantaranya yang dapat merusak kulit atau bersifat racun. Misalnya, asam sulfat yang dapat menyebabkan luka bakar yang serius. Untuk mengidentifikasi sifat asam dan basa suatu senyawa dapat digunakan zat penunjuk atau indikator. Indikator yang sering digunakan di labolatorium misalnya kertas lakmus, phenoptalein, metil merah, dan metil jingga.
Indikator asam basa adalah zat-zat warna yang mampu menunjukkan warna berbeda dalam larutan asam basa. Misalnya lakmus. Lakmus akan berwarna merah dalam larutan yang bersifat asam dan berwarna biru dalam larutan yang bersifat basa.

VI. Data Hasil Percobaan

Bahan Perubahan warna lakmus Sifat larutan
Biru Merah Asam Basa Netral
Air suling Biru Merah 
Larutan cuka Merah Merah 
Air kapur Biru Biru 


VII. Analisa Data
Perubahan warna kertas lakmus dapat menjadi indikator sifat asam basa suatu larutan. Jika lakmus merah berubah menjadi warna biru, sedangkan lakmus merah tetap atau tidak berubah pada suatu larutan, maka dikatakan bahwa larutan tersebut merupakan larutan basa. Sedangkan jika lakmus biru berubah menjadi warna merah, sedangkan lakmus biru tetap atau tidak berubah pada suatu larutan, maka dikatakan bahwa larutan tersebut merupakan larutan asam. Akan tetapi jika pada kedua kertas lakmus tadi tidak terjadi perubahan warna, maka dikatakan bahwa larutan tersebut digolongkan sebagai larutan netral.
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat dilihat pada tabel. Bahwa pada saat kertas lakmus merah maupun lakmus biru ditetesi air suling, tidak ada perubahan warna. Oleh karena itu, air suling digolongkan sebagai zat yang bersifat netral.
Pada saat kertas lakmus biru ditetesi dengan larutan cuka, warnanya berubah menjadi warna merah. Sedangkan kertas lakmus merah ketika ditetesi dengan larutan cuka tidak terjadi perubahan warna. Warnanya tetap. Maka, dikatakan bahwa larutan cuka merupakan larutan asam.
Pada saat kertas lakmus merah ditetesi dengan air kapur, warnanya berubah menjadi warna biru. Sedangkan kertas lakmus biru ketika ditetesi dengan air kapur tidak terjadi perubahan warna. Warnanya tetap. Maka, dikatakan bahwa air kapur merupakan zat yang bersifat basa.


VIII. Kesimpulan
Air suling merupakan zat yang bersifat netral.
Larutan cuka merupakan larutan yang bersifat asam
Air kapur merupakan zat yang bersifat basa.
Berkaitan dengan sifat asam basa, larutan dikelompokkan dalam 3 golongan, yaitu yang bersifat asam, basa, dan netral.
Lakmus akan berwarna merah pada larutan asam
Lakmus akan berwarna biru pada larutan basa.

1 Komentar:

Anonymous Anonim mengatakan...

makasih baik banget deh,,, do`ain praktek gua berhasil

7 April 2010 pukul 07.01

 

Posting Komentar

Silahkan beri komentar anda

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda