Buka mata, buka telinga, tuk kenali dunia

Rabu, 20 Januari 2010

CONTOH MAKALAH: MADURA BANGKIT

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sebagai salah satu suku bangsa terbesar ketiga di Indonesia ( sesudah suku Jawa dan suku Sunda ), suku bangsa Madura mempunyai posisi dan relung yang mapan di Indonesia. Karena tidak banyak kajian akademis mendalam seputar antropologi Madura yang sudah dilakukan orang, maka banyak pertanyaan yang belum bisa dijawab dengan memuaskan. Salah satunya, Mengapa manusia Madura yang berjaya di luar enggan melakukan investasi di pulaunya?. Menyikapi hal tersebut, masyarakat Madura ingin membuktikan bahwa pulau yang berada di timut laut Pulau Jawa ini, bisa berjaya dan berkembang ditengah-tengah persaingan yang semakin ketat.
Jika dikaitkan dengan perilaku manusia Madura, prospek kemajuannya seakan-akan terhalang oleh kekonservativan masyarakat Madura yang sejak semula selalu dilukiskan sebagai orang yang berwatak kasar, keras bicaranya, dan blak-blakan mengutarakan pendapatnya, mudah tersinggung, berdarah panas, beringas, serta tidak tahu adat sehingga tidak bisa bersopan santun. Semuanya itu sebenarnya merupakan pelukisan yang diambil dari sekumpulan cuplikan mengacak dari pelbagai peristiwa, tempat, dan waktu yang terpisah-pisah.
Sejarah memang membuktikan bahwa sekelompok etnis Madura termasuk salah satu suku bangsa Indonesiayang tahan bantingan zaman. Mereka mempunyai tingkat adaptasi dan toleransi yang tinggi terhadap perubahan, keuletan kerja tak tertandingi dan keteguhan berpegang pada asas falsafah hidup yang diyakininya. Walaupun diberikan dengan nada sinis, selanjutnya diakui juga bahwa orang Maduramemiliki keberanian, kepetualangan, kelurusan, kesetiaan, kehematan ( yang terkadang mengarah kekepelitan ), keceriaan, dan rasa humor yang khas.
Memang harus diakui bahwa Pulau Madura sebagai bumi terdapat asal-usul orang Madura tidaklah merupakan taman firdausi idaman penduduknya, karena pembangunan fisik materiil untuk kesejahteraan jasmani dan rohani masih banyak menunjukkan rumpang yang bisa dan harus disempurnakan. Pulau yang dihuni sekita 3.250.000 orang itu belum memperlihatkan kemajuan pembangunan yang berarti bila dipertimbangkan kedekatannya dengan kota metropolotan Surabaya. Melalui jalan Madura Bangkit Inilah diharapkan Madura bisa menunjukkan jati diri dan khasanah yang yang masih belum terangkat, tidak hanya diperlihatkan di dalam negeri, tetapi juga di dunia Internasional.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulis dari pembuatan karya tulis ini antara lain:
a. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat perkembangan pembangunan fisik maupun non fisik di pulau Madura.
b. Mengetahui alternatif yang tepat untuk meningkatkan pembangunan di Madura.
c. Memahami arti penting dari pembangunan yang dilaksanakan di pulau Madura.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat kita ambil dari pembuatan karya tulis ini, antara lain:
a. Bagi siswa
Menambah pengetahuan siswa tentang perkembangan pembangunan di pulau Madura.
b. Bagi ilmu pengetahuan
Sebagai paradigma baru untuk mengetahui tingkat perkembangan pembangunan di pulau Madura dibangdingkan dengan daerah-daerah lain di wilayah Indonesia.














BAB II
PEMBAHASAN


Suku bangsa Madura merupakan suku bangsa terbesar ketiga di Indonesia setelah suku Jawa dan suku Sunda. Dalam proses perkembangannya saat ini, telah digalakkan beberapa rencana dan program pembangunan fisik materiil demi kesejahteraan jasmani dan ketenganan rohani masyarakat Madura.
Bukti konkrit pembangunan yang tengah dilaksanakan di pulau garam ini, salah satunya adalah pembangunan jembatan Suramadu di pesisir pantai Labang (pulau Madura) sampai pesisir pantai Kenjeran (pulau Jawa).
Pembangunan jembatan Suramadu merupakan bagian terintegran dengan pengembangan Gerbangkertasusila yang menjadi faktor penunjang dan katalisator industrialisasi, menjadikan Madura lebih terbuka, dan mampu mengejar ketertinggalan dengan daerah lain.
Saat ini, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur sedang mengolah kaki jembatan Suramadu menjadi proyek wisata baru di Jawa Timur. Kawasan kaki jembatan Suramadu selain akan dijadikan sebagai wahana wisata baru, juga akan direlisasikan sebagai tempat perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel dan pemukiman.
Khusus kaki jembatan sisi Madura, lokasi pengembangannya meliputi lahan seluas 200 hektar. Posisinya terletak di desa Sendang Laok, Markopek, , Baengas, Pangpong, Sukolilo Barat, dan Kecamatan Labang. Selain lahan seluas 200 hektar, Badan Percepatan pembangunan dan pengembangan Kawasa Suramadu (BP3KS) juga menyediakan beberapa kawasan lain untuk penunjang. Untuk kawasan selatan, akan difokuskan untuk industri kecil, menengah, dan pariwisata. Kawasan tengah akan dosiapkan sebagai area konservasi. Sedangkan, kawasan utara akan direncanakan sabagai area industri berat.
Dengan adanya pendekatan-pendekatan tadi, pandangan jembatan Suramadu yang semula dianggap sebagai jembatan politis berubah menjadi jembatan kesejahteraan khususnya masyarakat Madura.
Sebuah langkah penyelamatan kebudayaan adiluhung, telah dilaksanakan guna meningkatkat tonggak kebangkitan kebudayaan Madura dan menyiapkan srtategi kebudayaan untuk mesa depan masyarakat Madura yang lebih baik dalam berbagai aspek kehidupannya. Selain itu, dengan diadakannya kongres ditujukan agar kebudayaan Madura bisa memberi sumbangan yang berartipada kebudayaan nasional, bahkan kebudayaan global.
Arus modernisasi lambat laun telah mengerus nilai-nilai budaya masyarakat Madura. Salah satu contohnya, bahasa Madura yang menjadi salah satu unsur penting dari kebudayaan Madura, nyaris tidak dipakai lagi dalam kahidupan sehari-hari. Padahal, dalam konsep kebudayaan, bahasa menunjukkan bangsa.
Pembangunan jembatan Suramadu akan semakin membuka Madura dari dunia luar. Arus barang, jasa, juga orang akan lebih padat, yang bisa membawa peradaban baru masuk Madura. Tentunya, itu adalah tantangan bagi masyarakat Madura untuk berusaha agar kulturnya tidak terkikis.
Penyelamatan kebudayaan Madura sungguh sangat besar dengan berbagai kompleksitas diatas. Dengan diadakannya Kongres Kebudayaan Madura dibahas secara komprehensif 3 pokok pikiran. Yakni, orang Madura; pendidikan dan pesantren; seni, budaya dan Bahasa Madura.
Madura Bangkit tidak hanya dilihat dari segi pembangunan fisiknya saja, akan tetapi juga pembangunan mental dan spiritualnya. Salah satu usaha yang dilaksanakan oleh LSM se Madura adalah dengan menggalakkan program Madura Mandiri.
Jumlah keluarga miskin yang meningkat dari waktu ke waktu, memetakan potret kemiskinan di berbagai lapisan dan komunitas masyarakat Madura. Kegiatan yang digalakkan LSM guna mengurangi dan mencegah terjadinya hal tersebut adalah dengan terus konsisten memetakan persoalan-persoalan kemiskinan, baik kemiskinan struktural maupun kemiskinan kultural.
Kemiskinan struktural yakni dimensi kemiskinan yang disebabkan dari akses kebijakan pemerintah, sedangkan kemiskinan kultural merupakan suatu kondisi yang diakibatkan faktor ketidakmampuan dan keterbelakangan berbagai akses, mulai pendidikan ekonomi, budaya, dan sebagainya.
Hal-hal yang telah disebutkan diatas lah yang menjadi usaha bersama baik dari komponen pemerintah, DPR, tokoh masyarakat, serta lapisan masyarakat guna menyongsong Madura Bangkit. Tidak hanya bangkit dalam pembangunan fisiknya saja akan tetapi juga bangkit dalam pembangunan mental dan spiritual.







BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
a) Kebangkitan Madura diberbagai sektor memacu masyarakat Madura agar lebih berkembang baik dalam kehidupan jasmani maupun rohani.
b) Dengan mengetahui perkembangan pembangunan di pulau Madura, kita bisa melihat tingkat kemajuan wilayah Madura diantara daerah lain di Indonesia.
c) Pembangunan yang dilaksanakan di pulau Madura tidak hanya menitikberatkan pada pembangunan fisiknya saja, akan tetapi juga pembangunan mental dan spiritual.

3.2 Saran
a) Hendaknya sebagai masyarakat Madura kita turut ambil bagian dalam pembangunan yang yang dilaksanakan di Pulau Madura
b) Dalam mencapai kebangkitan Madura kita harus bisa memilih alternatif yang paling tepat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Madura.
c) Pembangunan di Madura sebaiknya bukan hanya pembangunan fisik saja tetapi juga pembangunan pribadi mandiri secara utuh.
d) Hendaknya masyarakat Madura bisa meningkatkan pembangunan yang lebih maju dari sebelumnya.

0 Komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar anda

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda